Selasa, 06 September 2016

DEFINISI KANKER SERVIKS



Kanker serviks
a.       Pengertian
1)      Kanker serviks atau kanker mulut rahim adalah pertumbuhan sel-sel kanker di mulut rahim yang abnormal sehingga mengalami perubahan ke arah displasia atau keganasan (Satmoko. 2009:48).
2)      Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dan liang senggama (vagina) dan waktu untuk berkembang cukup lama sekitar 10-15 tahun (Aqila.2010:70)
3)      Leher rahim adalah bagian dari sistem reproduksi perempuan yang terletak di bagian bawah yang sempit dari rahim. Rahim merupakan suatu organ berongga yang berbentuk buah pear pada perut bagian bawah. Mulut rahim merupakan penghubung rahim menuju vagina. Jadi kanker leher rahim muncul karena adanya petumbuhan sel yang tidak normal sehingga mengakibatkan terjadinya gangguan pada leher rahim atau menghalangi leher rahim (sylvia:2010:125).
b.      Etiologi
Faktor-faktor penyebab kanker serviks yaitu:
1)      Menikah di usia muda
Menikah di usia muda merupakan faktor pendukung timbulnya kanker serviks. Transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa ditandai dengan menstruasi yang melibatkan berbagai macam perubahan, terutama perubahan hormon. Munculnya hormon esterogen pada masa itu membuat sel-sel pada dinding vagina menebal. Selain itu, pada masa terdapat glikogen yang oleh bakteri yang bermanfaat di ubah menjadi asam vagina. Asam vagina ini berfungsi untuk melakukan proteksi terhadap iinfeksi. Akibat suasana vagina yang menjadi asam, jaringan epitel di sekitarnya menjadi berlapis-lapis. Apabila pada situasi yang penuh perubahan itu masuk sperma, perubahan akan semakin menjadi-jadi. Apalagi, bila terjadi luka gesekan sehingga sel-sel epitel akan terganggu dan kadang akan menjadi tidak normal. Maka, wanita yang menikah di usia muda lebih berpeluang terkena kanker serviks.
2)      HPV(human papilloma virus)
HPV adalah virus penyebab kutil genitalis (kondiloma akuminata) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Varian yang sangat berbahaya HPV tipe 16, 18, 45, 56.
3)      Wanita dengan aktivitas seksual yang tinggi dan sering berganti-ganti pasangan
Seorang wanita sehat pun bisa terinveksi HIV dari pasangan seksnya. Meskipun laki-laki memiliki virus tersebut, mereka tidak mengidap kanker. Ada 80 jenis tipe HPV, namun yang menyebabkan kanker serviks adalah tipe 16, 18 dan 31
4)      Kebersihan genital yang tidak terjaga
Kurang menjaga kebersihan alat kelamin dapat menjadi penyebab terjangkitnya kanker leher rahim
5)      Wanita yang merokok
Hindari rokok karena banyak buktimenunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks
6)      Riwayat penyakit kelamin seperti herpes dan kutil genital
7)      Kehamilan yang terlalu sering
Pada wanita yang banyak memiliki anak, apalagi dengan jarak kelahiran yang terlalu dekat, berisiko tinggi karena kanker serviks.
8)      Defisiensi zat gizi dan asam folat dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks pada wanita yang mngkonsumsi beta karoten dan vitamin A dalam jumlah rendah.
9)      Traumatik kronis pada serviks, sepeti persalinan, infeksi dan iritasi menahun, terkena mikroba, radiasi atau pencemaran oleh bahan kimia
10)  Hindari penggunaan antiseptik
11)  Hindarkan kebisaan pencucian vagina dengan menggunakan obat-obatan antiseptikmaupun deodoran karena akan mengakibatkan iritasi di mulut rahim yang merangsang terjadinya kanker
12)  Hindari pemakaian bedak
Hindari pemakaian bedak pada vagina wanita usia subur karena pemakaian tersebut justru bisa mengakibatkan kanker ovarium (indung telur) dan jangan menggunakan esterogen pada wanita yang terlambat menopause (Aqila.2010:70-72).
c.       Gejala klinis
Gejala klinis jika sudah terjadi kanker serviks dapat dibedakan dalam beberapa tahapan atau stadium kanker serviks yaitu sebagai berikut:
1)      Gejala awal
a)      Perdarahan pervaginam atau lewat vagina, berupa perdarahan pasca senggama atau perdarahan spontan di luar masa haid. Perdarahan pasca senggama bisa terjadi bukan karena adanya kanker serviks, melainkan karena iritasi atau mikrolesi atau luka-luka lesi kecil di vagina saat bersenggama. Serviks yang normal konsistensinya kenyal dari permukaannya licin. Adapun serviks yang sudah berubah menjadi kanker bersifat rapuh, mudah berdarah, dan diameternya biasanya membesar. Serviks yang rapuh tersebut akan mudah berdarah pada saataktifitas seksual sehingga terjadi perdarahan pasca senggama. Oleh karena ituapapun bentuk perdarahan pasca senggama sudah seharusnya diperiksakan dengan seksama untuk melihat adakah tanda-tanda kanker pada serviks.
b)      Keputihan yang berulang, tidak sembuh-sembuh walaupun telah diobati. Keputihan biasanya berbau, gatal dan panas karena sudah ditumpangi infeksi sekunder. Artinya cairan yang keluar dari lesi prakanker atau kanker tersebut dikuasai oleh kuman, bakteri, ataupun jamur. Tidak semua keputihan terkait dengan kanker serviks. Ini penting dipahami karena bisa menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan dan tidak pada tempatnya. Keputihan yang normal memiliki ciri-ciriseperti terjadi menjelang haid, lendir jernih, tidak berbau, dan tidak gatal. Keputihan yang wajar, yang bisa terjadi pada semua wanita disebabkan karena kelembaban serta kebersihan yang kurang pada daerah kewanitaan atau vagina. Biasanya disertai oleh kuman atau bakteri dan jamur. Keputihan jenis ini akan sembuh dengan pengobatan dan jika kambuhh perlu waktu cukup lama.
2)      Gejala lanjut: cairan keluar dari liang vagina berbau tidak sedap, nyeri (panggul, pinggang dan tugkai), gangguan berkemih, nyeri di kandung kemihdan rectum/anus. Keluhan ini muncul karena pertumbuhan kanker tersebut menekan/mendesak ataupun menginvasi organ sekitarnya.
3)      Kanker telah menyebar/metastasis: timbul gejala sesuai dengan organ yang terkena, misalnya penyebaran di paru-paru, liver, atau tulang
4)      Kambuh/residif: bengkak/edema tungkai satu sisi, nyeri panggul menjalar ke tungkai dan gejala pembuntuan saluran kencing/obstruksi ureter .
Selain itu menurut indah dalam buku stop kanker menyatakan bahwa gejala kanker seviks pada stadium akhir dapat menimbulkan keluarnya air kemih dan tinja dari vagina (Novia candra.2013.19).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar